Liburan disaat Kritis
Matahari sudah memenuhi kamar Mey yang berwarna putih bersih dan modern itu. Ia tahu, besok adalah hari dimulai nya ujian. Tetapi, ia juga tahu bahwa hari ini ia akan pergi kepantai bersama ketiga kawannya. Pikiran Mey tentang surat kemarin sudah hilang. Mey menyimpan surat itu kedalam laci lemarinya sambil bergumam “tak penting…”. Mey segara mandi dan memakai baju berwarna putih dan memakai jaket abu-abu kuning kesukaannya. Ia segera berlari kearah pohon beringin di belakan sekolah. Disana sudah ada Zack dan Roy yang memegangi kuda masing-masing. Mey melambaikan tangannya kearah Roy. Tidak kearah Zack. Kedua kuda mereka berwarna coklat, galak. “Sorry Mey, kita hanya diperbolehkan membawa dua kuda. Anak perempuan dilarang mengendarainya.” Ujar Roy ketika Mey sudah tiba dihadapannya. Fina sudah datang. Ia memakai rok hawai panjang yang berwarna merah jambu. “oke, sudah lengkap. Kau duduk dibelakang Roy, fina.” Ujar Zack kepada Fina sambil menunjuk kuda yang ditunggangi Roy. Mey tampak melongo, “…Dan aku bagaiman? Dengan siapa?” ujar Mey bingung. “kau dengan Zack lah, Mey.” Jawab Roy sambil terkikik. “oh---apa? tidak! Aku tidak mau. Begini saja, kau duduk dibelakang Zack. Dan Fina duduk dibelakangku. Lagi pula, aku bisa menunggang kuda. Gini-gini aku jagonya loh…” kata Mey kesal kepada Roy. “kau perembuan, Mey. Dan aku juga tak yakin apakah Fina akan selamat dibelakang mu?” jawab Roy cemas. Namun kalimat terakhir yang diucapkan Roy dengan sangat pelan, sehingga Mey tidak dapat mendengarnya, kecuali Fina yang berdiri disebelah kuda Roy. Mey mendorong kecil Zack yang alisnya mengangkat kearah kuda Roy dan menarik kaki Roy yang sudah menaiki kuda agar turun. “Nah, Zack, kau yang tunggangi kuda ini. Dan kau, Roy, percayakan Fina kepada ku.” Ujar Mey sambil tersenyum kearah Zack dan Roy. Beberapa menit kemudian, Mey segara menaiki kuda Zack dan menyuruh Fina duduk dibelakangnya. ‘jujur, aku tidak handal dalam hal ini’ ujar Mey dalam hati.
Kuda yang ditunggangi Mey melaju lebih awal. Sangat cepat… cepat sekali; terlihat seperti tak terkendalih. Zack dan Roy menyusul dibelakangnya. Tertinggal jauh. Terlihat jelas, Roy sangat cemas. Tiba-tiba, shuuut! Kaki kuda yang ditunggangi Zack telah mendarat di Pantai yang luas dan cantik. Banyak murid Meyers School yang sedang berlibur disana. Diantaranya adalah Mey dan Fina yang sedang duduk di pondok tepi pantai. Roy segera berlari menghampiri mereka berdua, disusul dengan Zack dibelakangnya. “kami sampai disini 5 menit lebih dulu dari kalian. Yeah… meskipun dengan sedikit luka-luka.” Ujar Fina sambil mengangkat bahunya. “BAGAIMANA BISA KAU---MEY!---bagaimana kau? Eh?” teriak Roy kesal. “eh---yeah aku dan Fina---eh, yeah, aku membuat kuda itu terbalik dan membiarkan kita berdua terlempar kedepan. Yeah… hanya luka kecil. Jangan dikhawatirkan.” ujar Mey sambil mengusap-usap luka di tangannya. “Ah, Sudah lah. Apa tujuan kita disini? Bersenang-senang bukan?” lanjut Mey mengganti topik pembicaraan.
Mey dan fina segera berlari ke hamparan pasir dan membuat istana pasir dengan beberapa anak yang ada di pantai itu. Zack menyewa papan surfer. Dan Roy bermain kano.
Menit ke menit berlalu. Berganti jam-jam yang menyenangkan dan mengasikan. Roy masih bermain kano. Fina sedang istirahat dipondok. Mey masih bermain pasir. Zack sudah selesai surfing dan mengembalikan papan surfer nya. Tiba-tiba, pleekk pasir menganai wajah Zack dan ternyata Mey yang melakukannya. Zack pun mengahampiri Mey dengan wajah kusut. Tidak bicara apa-apa.Tetapi ikut duduk didepan Mey dan mengambil pasir lalu melemparkannya tepat diwajah Mey. Mey melongo kaget. Dan mulai melemparkan pasir lagi ke wajah Zack. Terus menerus begitu, terlintas wajah Zack yang senang bercampur kesal. Ia tertawa sambil melempar-lemparkan pasir kearah Mey yang juga tertawa-tawa; sampai-sampai pasir hamper masuk kedalam mulutnya. Roy dan Fina segera berlari melerai. Tetapi apesnya, mereka berdua juga terkena pasir. Mereka terlihat seperti sedang perang pasir. Cukup lama, sekitar 2 jam. Dan mereka terpaksa pulang dengan baju yang berlumuran pasir. ketika ingin pulang, Mey tetap ngotot ingin menunggang kuda. Namun untungnya, tidak ada kecelakaan yang terjadi diperjalanan kembali kesekolah.
Bagi mereka, hari ini adalah hari yang sangat melelahkan tapi juga menyenangkan. Namun, ada satu hal yang tidak menyenangkan, BESOK DAN SATU MINGGU LAGI MEREKA AKAN UJIAN KENAIKAN KELAS.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar