Minggu, 04 September 2011

the meyers school dan rahasia dibalik kebohongan part V


Persiapan Sebelum Ujian (bab 5)
Kembali kesekolah. Ya itulah yang dilakukan Mey, Zack, Roy, dan Fina. Mencoba melepaskan semua kesedihan. Perjalanan menuju kesekolah hanya memakan waktu beberapa menit menggunakan kuda sekolah. Sesampainya disekolah mereka segera mengantar Roy kekamarnya yang sedari tadi diam. “Roy kau tak apa?” tanya Zack heran. “yeah” jawab Roy singkat dan wajahnya mencoba untuk tegar. “sabar ya Roy” ujar Mey pelan. “Iya sabar ya Roy meskipun kamu sudah kehilangan ayah tapi kau masih punya kami” tambah Fina mencoba menenangkan Roy. Tanpa jawaban Roy hanya mengangguk pelan tanpa ekspresi. Sekarang mereka telah berada di lantai 4. Teptanya kamar Roy. Mey segera membukakan pintu kamarnya dan mempersilahkan ketiga kawannya masuk. Zack yang merangkul Roy juga tampak sedih. Mereka semua berduka. Setelah pintu terbuka mereka semua masuk dan duduk di kursi yang telah disediakan. Roy hanya menunduk sedari tadi. Diam. “oh ya dengar-dengar minggu depan bakalan ada ujian pertama untuk kita” ujar mey sambil membuka lemari es yang ada di kamar Roy dan mengambil 4 kaleng kapucino dingin. “menurutku Roy lah yang akan mendapatkan peringkat pertama di kelas Kreyson! Roy kan anak yang paling rajin” tambah Mey kembali duduk mencoba menghibur Roy. Yang lain mengangguk setuju kepada Mey dan segera mengambil kaleng kapucino yang sudah disediakan di meja. “Kalian setuju tidak kalau kita mengadakan latihan untuk mempersiapkan ujian minggu depan?” tanya Fina penuh harap. “Hmm...umm...aku sih setuju-setuju saja. Kalau kalian berdua?” tanya Mey sambil melihat kearah Roy dan Zack. Zack menjawabnya dengan tatapan kepada Roy. “jika Roy mau ya aku juga mau...” katanya singkat. “ya aku setuju” jawab Roy pelan sambil tertawa kecil. “oke jadi sudah ‘deal’ ya? Kita latihan di bawah pohon beringin halaman belakang saja. Kalian setuju? Oh ya kalau aku tidak tau banyak hal tolong bantuannya ya hehe” tanya Mey sambil cekikikan. “oke’ jawab mereka bertiga serempak. Roy mencoba untuk melupakan semua kesedihan. Mencoba untuk membuka lembar yang baru.
Hari ini, hari pertama bagi mereka untuk latihan sebelum ujian. Mereka semua berkumpul di bawah pohon beringin. Disana sudah ada Fina yang sanagt bersemangat untuk hal itu. Anak Kreyson; Mey, Zack, dan Roy baru saja keluar dari kelas karena ada pelajaran tambahan segera berlari menyusul Fina yang terlihat tersenyum dari arah Mey berdiri. “hi Fina! sorry ya kita telat soalnya tadi Mam. Rihanna mengadakan pelajaran tambahan untuk anak Kreyson” kata Mey sambil meletakan tasnya diatas tikar dan bergegas duduk. “Biasalah tuh guru kan paling rajin haha” tambah Zack kesal. “Haha iya tuh nyusahin aja” kata Roy sambil tertawa. “sudah-sudah jangan ngomongin orang. Tidak baik hukumnya” ujar Fina menasihati. “iya tuh cowok-cowok tukang gosip!” tambah Mey kesal. Wajah Mey sudah merah. Ia tak tahan kalau guru favoritnya diejek-ejek. Akhirnya mereka pun memulai pelajarannya. Mereka saling bertukar ilmu. “hasil dari fotosintesis adalah C6H1206 atau sering dikenal dengan glukosa” ujar Fina menjelaskan. Fina memang anak yang sangat menyukai alam. “Di tempat lahirku; Prancis banyak anak-anak seperti ku yang sudah bisa menjadi superstar. Ada yang menjadi artis dan ada juga yang menjadi guru bagi anak lainnya” “kau ingin berbagi pengalaman ya? hihi” ledek Mey cekikikan. “terserah kau” ujar Zack simpel dan tanpa ekspresi. “Contoh dari zat kimia berbahaya adalah Merkuri karena zat itu dapat merusak kulit kita” kata Zack menjelaskan dengan lancar. “sekarang giliranmu Mey” ujar Mey memperingati. “um..yeah” jawab Mey. “Arti dari kehidupan adalah persahabatan. Jika hidup tanpa sahabat sama saja kita tidak hidup. Sahabat adalah orang yang memberikan kehidupan kepada sahabatnya” ucapnya tenang. Ketiga temannya menatap Mey heran tak percaya. “kau ingin menjadi penasihat? Haha” ledek Zack kepada Mey. Namun terlihat jelas sekali wajah Zack tersentuh dengan kata-kata itu. “Awalnya sih... Iya. Soalnya aku tau kalau aku tidak hebat dalam bidang materi.” Jawabnya singkat dan sedikit kesal. Setelah 1 jam mereka duduk dibawah pohon beringin akhirnya mereka kembali kekamar masing-masing. Menggulung tikar yang sedari tadi diduduki terlebih dahulu. Dan membawanya kekamar Fina. Mungkin di hari pertama ini mereka tidak bisa belajar dengan serius. Namun, akankah hari berikutnya akan membuahkan hasil yang baik? Tetap seperti ini? Atau jauh lebih buruk?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar